SPOILER ALERT !!!
Saya tidak pernah tertarik untuk membeli film dengan genre action, kecuali piringan DVD film tersebut memiliki harga murah, dan pengecualian untuk trilogi Jason Bourne, trilogi The Matrix, dan Star Wars Saga. Selain itu, saya juga bukan bagian dari komunitas gamers sehingga tidak penasaran dengan film-film yang diangkat dari video game. Sehingga, ketika saya menonton Hitman, saya berposisi sebagai penonton iseng yang tidak tahu harus menonton apalagi.
Film ini menceritakan tentang seorang “prajurit” bernama Agent 47 yang memang dibesarkan untuk menjadi pembunuh. Dirinya sedang dikejar oleh Interpol karena dianggap bertanggungjawab atas pembunuhan berencana di seluruh dunia.
Identitasnya mulai terungkap ketika pesanan pembunuhan yang masuk untuk dirinya tidak berjalan lancar, karena orang yang telah dia bunuh adalah seorang double yang lazim untuk melindungi seseorang yang menjadi target pembunuhan. Akhirnya dia mengetahui bahwa order pembunuhan itu hanya perangkap untuk mengganti presiden Russia sekaligus untuk membunuh dirinya.
Sama seperti kebanyakan film-film dengan genre action lainnya, suguhan yang paling wajar untuk dilihat adalah perkelahian, penggunaan senjata api, darah, dan mayat bergelimpangan. Lalu ditambah dengan kejar-kejaran antara si tokoh antagonis dengan protagonis.
Jadi sesungguhnya tidak ada yang baru dalam film Hitman ini, baik special effects ataupun plot cerita. Mungkin gamer yang pernah memainkan Agent 47 dalam konsol seperti PS2, GameCube, ataupun PC memiliki pendapat lain (baik positif maupun negatif).
Therefore, nothing new. So why bother to write a long review. :P
Comments
Post a Comment