Saat saya menulis entri ini, file ilegal untuk album terbaru August Burns Red yang berjudul "Rescue & Restore" sedang saya unduh dari tautan yang biasa saya andalkan untuk update musik terbaru. Berhubung kecenderungan saya yang sering menunda ulasan album terbaru, saya memutuskan untuk menulis ulasan atas dua lagu August Burns Red yang sudah disiarkan melalui Youtube, sampai saya memiliki waktu untuk mendengarkan keseluruhan albumnya.
Dua lagu yang sudah tersedia secara legal untuk publik bertajuk "Fault Line" dan "Provision". Seperti biasa, August Burns Red menghadirkan komposisi khas hasil kombinasi JB Brubaker, Brent Rambler, Dustin Davidson, dan Matt Greiner.
Untuk "Fault Line", saya sedikit teringat dengan style mereka di "White Washed" dan "Empire", terutama untuk gebukan drum Matt Greiner. Meski masih cukup powerful, saya sedikit kecewa karena komposisi Fault Line terkesan "mengambil" mentah-mentah dari "Empire".
Menawarkan pukulan Matt Greiner yang berderet, harmonisasi vokal, dan bagian lagu yang cukup pelan, August Burns Red nampaknya tidak bisa bergerak lebih kreatif lagi untuk lagu ini. Malah terkesan monoton. Namun, harus dimaklumi, komposisi seperti ini cukup radio-friendly ketimbang karya-karya August Burns Red sebelumnya.
Mengenai "Provision", August Burns Red juga nampak semakin kehilangan kreativitas di albumnya ini. Hampir tidak ada eksperimen yang cukup mengejutkan seperti yang mereka lakukan di album "Leveler". Pukulan Matt Greiner, walau diakui masih dahsyat, terdengar monoton. Kombinasi power chord dan melodi hasil kolaborasi JB Brubaker dan Brent Rambler juga terkesan mengulang-ulang album sebelumnya. Bahkan, komposisi lagu ini, lagi-lagi, terkesan sangat mirip dengan "Empire" dan "Fault Line".
Saya terkesan dengan August Burns Red ketika mendengar dua album terdahulu mereka, "Constellations" dan "Messenger". Tapi nampaknya, August Burns Red hanya mengulang-ulang formula lama mereka saja.
Kalau saya sudah mendengar album "Rescue & Restore", mungkin saja pendapat saya bisa berubah.
Goks ngeri banget nih kritik pedas seorang metal millitia... Sungkem suhu...
ReplyDelete